"UN untuk mengukur pencapaian kompetensi. Mengapa penting? supaya tidak memberikan pendidikan semu pada masyarakat. UN mendorong siswa belajar dengan baik, mendorong dinas pendidikan untuk melakukan perbaikan, UN bermanfaat untuk pemerataan pendidikan," terang Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud, Bambang Indriyanto saat diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (3/10).
Dalam kesempatan yang sama, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menambahkan, UN penting untuk mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan nasional. Apalagi negara-negara ASEAN telah menetapkan standar pendidikan baku seperti UN.
"Di Indonesia disebut UN, di Malaysia sijil, di Amerika ada, Finlandia, sudah standar ini fenomena ini sudut padang pertimbangan sistem yang juga baku," tambah Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan, Teuku Ramly Zakaria.
Dipastikan tahun ini UN kembali diberlakukan, dengan bobot masih 60 untuk nilai UN dan 40 nilai sekolah. Dengan standar nilai 5,5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar